Senin, 14 Juli 2014

Twenty Years Old Guide

Saat kamu masih kecil, kamu tidak sabar menjadi dewasa. Dimasa remaja, kamu mulai bertingkah seperti orang dewasa, kadang mengenakan pakaian yang terlihat dewasa, kadang berbicara seolah kamu sudah dewasa, kadang mencintai seseorang seolah kamu sudah mengerti (tapi kamu tau kamu tidak). Segala yang kamu lakukan hanya karna kamu tidak sabar menunggu untuk menjadi dewasa.

Lalu, apa yang terjadi saat kamu sudah mulai tumbuh dewasa? Menjadi orang dewasa sungguhan ternyata tidak gampang.Saat menginjak umur 20an, kamu sudah mulai mendapatkan tanggung jawab dan sedikit kebebasan. Bukan kebebasan seperti yang kamu bayangkan.  Malah lebih banyak tanggung jawab dan terbebaninya kamu dengan tanggung jawab yang diberikan.

Kamu mungkin merasa kecewa atau malah tertipu dengan menjadi dewasa. Tapi tidak ada yang menipumu. Satunya – satunya yang bisa dibilang menipumu adalah ekspektasimu mengenai menjadi orang dewasa. Mungkin kamu merindukan masa kecilmu yang tidak ada tanggung jawab dan kesalahan terbesarmu mungkin cuma lupa mengerjakan PR. Namun tidak ada jalan kembali. You have to live your life.


And for your information, its just a beginning. Ya, umur 20an baru awal mulanya. Bagaimana nantinya adalah tergantung bagaimana kamu menjalaninya. Twenty years old is the beginning, where you can surviving or being fucked  by the situation.

Senin, 21 April 2014

Komitmen?

Jika ada yang bertanya, “Kenapa sih ga pacaran aja, sama siapa kek gitu” atau bilang “Coba jalanin aja dulu sama dia, ntar juga terbiasa jadi sayang”, oooh hubungan tidak semudah itu. Jika semudah itu, maka tidak heran jika tidak bertahan lama. Berkomitmen dengan seseorang bukanlah perkara mudah. Komitmen membuat kita berjanji. Berjanji bahwa kita bersedia membina hubungan dengan seorang manusia dengan seluruh kurang dan lebihnya, memikirkan jalan masa depan dan melupakan masa lalu. Dengan berkomitmen ‘Pacaran’ maka kita harus peduli terhadapnya, segala hal remeh temeh mengenainya, tidak hanya memikirkan diri sendiri namun juga memikirkannya, membantu masalahnya, mendukung dia dan yang penting berlari bersamanya ke masa depan.

Jika seribet itu mengapa banyak orang yang hubungannya berhasil? Cinta. Klise sekali bukan? Terdengar seperti alasan murahan yang bisa di sebut oleh siapa saja. Tapi persoalan perasaan memang elemen penting dalam hubungan. Banyak orang tertarik membina hubungan dengan orang lain karena kelebihan – kelebihan yang dimiliki pasangannya. Karena dia pintar, karena dia taat beragama, karena dia rupawan, bahkan karena dia mapan atau kaya.


Lalu bagaimana jika itu berubah? Dia tidak lagi pintar, dia tersesat jauh dari Tuhan, dia tidak lagi enak dipandang bahkan dia jatuh miskin dan tidak lagi mapan? Disini komitmen anda diuji. Apa yang membuat anda menyukainya berubah, apakah perasaan anda berubah? Apa yang membuat anda mencintainya hilang, apakah perasaan anda terhadapnya juga hilang? Jika anda jatuh cinta padanya tanpa alasan, bagaimana jika anda kehilangan perasaan terhadapnya juga tanpa alasan? Apa anda tega meninggalkannya? Tanya komitmen anda.