Kamis, 21 Maret 2013

Somebody you used to know

Hayoo kira - kira siapa yang saya maksud somebody you used to know? Mantan. Yah kenapa mantan? Karena biasanya setelah putus orang bakal renggang banget sama mantannya. Tapi ada juga yang masih keep in touch dengan alasan "kami kan putusnya baik - baik", lah kalo baik - baik kenapa putus? hehehe. Gini, sebenernya gak ada yang perlu dipermasalahkan soal mantan. Mantan kan artinya udah selesai urusan dan levelnya berada dimasa lalu aja. Kalo sepasang kekasih (ceile bahasanya) menjalin hubungan biasanya mantan adalah hal yang sensitif. Coba aja yang pacaran berprinsip, "Aku ga peduli masa lalumu, aku pacaran sama kamu yang sekarang, bukan kamu yang dulu" pasti aman. Nah masalahnya adalah ketika si mantan masih sering menghinggapi hubungan yang sekarang. Pasti kesel kan yang pacaran.

Nahkalo kamu mengalami hal yang demikian, janganlah langsung risau apalagi bunuh diri. Yang perlu kamu lakukan sekarang adalah berdoa. Tidak, saya tidak bercanda, kamu memang harus berdoa. Berdoa agar pacar kamu cukup tau diri untuk menjauh diri dari mantannya, terlebih jika mantannya rese. Dan bersabarlah menunggu pacar kamu untuk sadar diri. Nah kalo kamu udah sabar tapi dia ga sadar juga waktunya kamu buat beraksi negor dia. Kalo dia ngeyel buat tetap stay in touch dengan si mantan, artinya dia gak pantes buat kamu. Dia belum move on dan pasti ada apa - apa sama dia dan mantannya jadi mendingan kamu putusin aja dia biar dunia kamu damai. Ini bukan penyesatan bagi yang sedang dalam masa pacaran. Ini berupa pandangan betapa berartinya kesabaran kamu jika disia - siakan oleh pacar kamu yang lebih suka tetap berhubungan sama mantannya. Saya Chairun Rahmi, salam dangdut.

Rabu, 20 Februari 2013

Just a random perception

Banyak kan orang yang suka publish hampir semua kegiatannya di social media? Nah akhir - akhir ini juga saya pernah liat orang yang mengeluhkan tentang hal itu dengan bilang, "Ih alaynya, mau ngapa - ngapain aja di update terus" di jejaring sosial Twitter. Nah disini sih yang salah bukan yang tukang updatenya sih, yang salah adalah yang berkomentar mencemooh gitu. Di twiiter kan ada sistem follow dan unfollow, salahnya sendiri kenapa mau follow si tukang update. Lagian nih kalo pun dia ga suka kan mending dia unfollow daripada dia menggerutu.

Nah itulah masalahnya, orang - orang jaman sekarang lebih suka menggerutu daripada action. NATO, No Action Talk Only. Atau mungkin mereka cuma berani ngomong tapi takut berhadapan sama orang yang dia singgung tadi? Entahlah, mungkin orang - orang seperti itu lebih suka posting sesuatu yang sifatnya nomention biar bisa nyinggung secara terselubung. Kalaupun ada yang mau nge-skak dengan gampang orang - orang seperti itu bisa beralibi "Ah bukan buat kamu kok, GR banget jadi orang" nah loh yang alay siapa sekarang?