Selasa, 27 Desember 2011

Saya dan Pandangan saya

Mungkin agak usang membicarakan hal - hal yang berbau politik di blog yang yaaaah bisa dibilang awalnya berisi pengalaman hidup dan hal - hal yang tekah saya alami, kali ini saya ingin mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran saya, hal yang selama ini terpikir tapi tak pernah saya ceritakan ke orang lain, paling - paling jadi gumaman dalam hati, tapi hari ini saya akan bercerita.

Saya sedang menimba ilmu di fakultas ilmu sosial dan politik, tapi saya paling tidak suka melihat mahasiswa demo. Mungkin karna dari kesan pertama demo sudah terlihat sangat merepotkan bagi saya, mungkin banyak dari kalian para mahasiswa fisip yang sangat menentang pendapat saya, sekali lagi ini hanya pandangan saya tentang demo, sekelompok mahasiswa datang kesuatu tempat mengajukan aspirasinya, oke itu hal yang sah - sah saja, mengeluarkan pendapat adalah hak kita sebagai warga negara, dan hal itu tercantum pada undang - undang, tapi apa harus membuat macet? Kadang saya berpikir, pada umumnya demo itu membuat arus lalu lintas jadi tersendat, bagaimana kalo ada orang dengan keperluan mendesak? Bagaimana kalo ada orang yang harus buru - buru ke rumah sakit? Bagaimana orang yang mengejar pesawat dibandara? Mungkin kalian berkata 'ah itu bukan urusan saya' sekali lagi ini cuma pandangan saya.

Hal lain selain kemacetan adalah berteriak - teriak di depan gedung pemerintahan, menurut saya sebagai orang timur, bukankah itu sangat tidak sopan, orang - orang datang berteriak - teriak di depan kantor, di mana pegawai - pegawai pemerintah sedang bekerja, bukankah itu sangat menggangu? Mengapa harus berteriak? Tidak bisakah berbicara normal, selayak manusia beradab? Dan kenapa harus ada bakar ban? Kenapa anarkis? Kenapa harus melawan polisi dan petugas keamanan yang memang bertugas menjaga keamanan kantor pemerintahan? Mereka kan cuma menjalankan tugas, kalo kalian para pendemo memang sangat ngotot, mereka bisa apa selain menyakiti kalian?

Saya anak fisip, tapi saya tidak suka demo, saya ga pernah sekalipun mau ikut demo, saya pengennya jadi orang yang mengajukan aspirasi saya secara resmi, dengan pembicaraan yang beradab dengan pakaian yang pantas, diruangan yang memang untuk berbicara bukannya berteriak dari luar pagar gedung pemerintahan, saya pengennya jadi orang yang tidak brutal, tidak anarkis, tapi tetap didengar suaranya. Pernah saya menyaksikan demo di kantor gubernur di kota saya, demo yang ramai, banyak yang berpartisipasi, berteriak dan membuat arus jalan di alihkan, saya geli. Saya geli membayang mereka yang tanpa membaca berita langsung main serbu aja, mereka tidak tau kalo pada hari itu bertepatan dengan rapat seluruh gubernur seindonesia di makassar, helllooo? Kalian demoin siapa, wong gubernurnya lagi ga disitu kok yee, saya ga mau seperti mereka, berteriak dengan urat menonjol dan kecele berjamaah.

Mending saya kirim surat ke kepala pemerintahan dan menunggu respon, sukur - sukur kalo saya dipanggil menghadap menyampaikan pendapat saya, mungkin kedengerannya absurd, memang saat ini saya bukan siapa - siapa, tapi nanti, saya akan jadi orang yang didengar suaranya. Bukan, bukan saya mau jadi penyanyi atau pengamen, saya mau jadi orang yang diperhitungkan suara dan pendapatnya, saya mau jadi orang penting, jadi untuk menyampaikan pendapat saya, saya gak perlu panas - panas diluar gedung, saya tinggal masuk dan berbicara dengan segala wibawa saya, mungkin itu masih lama, tapi saya cukup sabar menunggu saat yang tepat untuk meyampaikan aspirasi, setidaknya saat kepribadian saya sudah matang, Insya Allah aspirasi saya juga sudah matang, bukan aspirasi kacangan yang diteriakkan dari luar gedung, bukan cuma sekedar protes tanpa solusi.

Seorang teman sekelas pernah sangat nafsu berbicara soal demo pada saya, dia bilang, "Begini loh cha, untuk mengingatkan pemerintah bahwa ada sistem yang salah yah dengan demo itu, kalo ga didemo dia ga bakal tau kalo ada yang salah", oh well well, pertama - tama, bisakah protesnya biasa aja ga usah bawa massa bawa spanduk dengan muka menyeramkan begitu? Kedua, setelah kamu protes, punyakah kamu solusi yang lebih baik? Ketiga, mereka yang menduduki posisi pemerintahan bukanlah buta hruf yang harus kamu arahkan kemana harus melangkah, mereka juga berusaha, bisakah kita rakyat menurut sebentar dan diam bukannya menggangu mereka yang lagi berusaha? Pak presiden itu gelarnya panjang, sedangkan kita lulus kuliah aja belom, mau melampaui pak presiden? Pikir dulu dari berbagai sisi sebelum menjudge orang. Simpan dulu aspirasimu, kalo aspirasimu belum matang, simpan saja kalo masih belum punya solusi, sekian soal pandangan saya, saya tekankan ini hanya sekedar pandangan saya, kalian boleh setuju atau tidak :)

Jumat, 09 Desember 2011

I'm back again -____-

Lama banget yah ga update blog, udah banyak juga hal yang terjadi selama aku ga update blog, yaah kayak perubahan status hubungan, sempet ada yang ngebet juga tapi untungnya aku bisa menghindari dengan manuver-manuver halus tanpa terlalu menyakiti perasaan orang lain, engg akhir-akhirnya ini juga jadi suka main game online, just call me childish, I still crazy about the game, sempet ikut festival band juga dan salah potong rambut. Jreng. Jreng. Jreng.

Salah potong rambut adalah hal yang paling ku takuti (oke selain Tuhan, omelan mamaku dan petasan banting), and guess what, its happen to me. Seolah kurang menderita, acara salah potong rambut itu terjadi pas beberapa minggu sebelum tanteku nikah which means ratusan pasang mata melihatku di meja penerima tamu dan terjadi sebelum aku harus ikut festival yang udah terlanjur ku bayar uang pendaftarannya.

Nah itu dia hasil salah potong rambut, jangan mengira aku jelek banget yah pas salah potong, akuilah aku agak cute dengan model rambut helm standart SNI-ku ini. Yang paling menakutkan itu sebenernya komentar dari temen - temen kampus, taulah mulut - mulut pedas tak bersahaja namun tetap perhatian dan so sweet, mereka temanku -___-.

And about the festival, just one word, SUCK. Yah sebutlah aku berlebihan, tapi bayangkan kalo kamu jadi aku bayar pendaftaran yang lumayan gede untuk ukuran festival, latihan berminggu - minggu 2 lagu sampe bosen dan you know pas hari H-nya, harusnya bandku, yang ku beri nama The Komodo, tampil jam 8 malem tapi ngaret sampe jam 10, bahkan hampir ga dipanggil dan ditunda besok, tapi akhirnya ditampilkan malam itu juga tapi cuma satu lagu. Can you imagine, kayak apa rasa kesel yang ada dikepalaku bahkan pas tau isu dari band - band lain kalo juaranya bahkan udah ditentukan sebelum lomba, yaaah budaya KKN di Indonesiaku tercinta, dimana pemenangpun bisa diatur asal ada dana khusus, well yah semoga ga ada festival macam itu lagi deh, kasian yang ikut 40 band dan taunya gitu doang cara menangnya bukan berlatih dan tampil bagus, tapi kumpulin uang dan cari juri dan panitianya -_____-.

Weh panjang juga yah ngomelnya, yah lumayan lah itung - itung lama gak update jadi sekali datang langsung membanjiri blog dengan kata - kata curahan hari yang memenuhi jiwa yang sunyi ini. Satu - satunya hal yang males ku bahas di updatean blog ini adalah soal kuliah, karna itu hal yang terlalu sensitif buat saya saat ini, apalagi mengenai nilai dan tugas *jah malah dibahas*. Intinya everything has been changed, but not at all deh, cuma beberapa hal aja, termasuk petasan banting yang berubah penampilan dan life style, well its up to you but don't make me feel uncomfort :). Sekarang juga mulai kerja jadi guru privat dan ngambil les bahasa asing, look at the bright side, I'll be better person :).

Senin, 04 Juli 2011

Balada Malam Minggu Ilegal

Masih liburan nih cuy, oke deh langsung cerita aja, akhir - akhir ini aku lagi getol - getolnya malem mingguan, yah namanya aja anak muda, pasti suka nongkrong lah, masalahnya si mother nih bawaannya rese aja liat orang malem mingguan, banyak banget alasannya, yah takut kenapa- kenapa lah, bahaya lah, jadi kalo ga ada alasan kuat rada berat buat ninggalin rumah. Malem minggu kemaren udah janjian dinner gitu, taunya si mother bilang 'eh malem minggu anter nenek yah ke dokter', what the fuck, susah - susah bikin janji eh malam disuruh anter, jadilah aku beralibi bahwasanya aku ada temen yang kerjanya jadi penyiar kalo malem dan minta di temenin sama aku pas siaran. DITEMENIN loh yah bukan DIBANTUIN. oke here we go...
Pas aku ngomong gitu, si mother tertegun rada lama, masuk kamar dan keluar lagi bawa walkman lama yang udah lama ga kepake, mampus deh, dia minta di cariin frekuensi tempat siaran itu, katanya dia pengen denger aku siaran, weleeeeh deleeeh, nah trus aku pura - pura buru - buru gitu trus lupa frekuensinya, aku kira masalah berenti disitu. Pas lagi asik dinner, si mother sms 'apa sih nama tempat kamu siaran, mama udah nyari2 suaramu dari tadi ga nemu2 nih' JREEEEEENNNNGGGG benerean dicariin sama dia -__________-
Sampe pas pulang rumah si mother masih nongkrong pake walkman, gila banget nih orang tua, pake mau denger anaknya yang jadi penyiar palsu, hihihi, trus dia bilang 'udah dicariin loh tapi ga dapet - dapet, ntar beli radio baru aja deh yah yang gede biar enak nyari frekuensinya'. Matilah aku.

Selasa, 28 Juni 2011

Kenangan Diary Kecil :) (part2)

Kali ini aku mau cerita soal kakak kelasku yang sempet tinggal beberapa bulan dirumahku, yah dia udah kayak sodara sih, secara teknis bisa dibilang anak angkat keluargaku, merangkap kakak kelas di smpku, merangkap temen cheersku, lengkap kan hehe, lagian banyak yang bilang mukaku rada mirip sama dia, well sempurnalah dia ku anggap sodara, oke ini ceritanya..

Minggu
Akhir - akhir ini aku jadi deket sama Sarah. Deket banget, ga sampe 2 meter malah, hahaha, iya dia sekarang lagi tinggal dirumahku dalam waktu yang belum bisa diperkirakan sampe kapan, rada terhibur nih, jadi punya temen buat cerita sebelum tidur, kayak punya kakak, well emang ku anggap sodara sih, aku sih dari dulu pengen punya sodara cewe, jadi kayak dreams come true gitu lah, oke tidur dulu ah ntar nulis lagi dadaaah..

Rabu
Beberapa hari ga nulis nih, lagi banyak masalah, yah sama anak cheers, sama..... aaaahhhhh banyak deh pokoknya! Aku juga jadi kurang darah dan sering pusing - pusing mungkin kepikiran sama masalah - masalah yang rada banyak itu, eh ga banyak, tapi bejibun, suer deh kok jadi sial banget gini yah?
Ditambah lagi ga ada angin ga ada ujan, adanya cuman ojek lewat, si sarah ngira aku marah sama dia, aduuuh orang lagi banyak masalah juga, wajar dong mukanya kusut gini, yah akhir - akhir ini aku jadi jarang ngobrol sama dia juga sih...
Oh God, kok banyak banget masalah dateng bertubi - tubi gini, padahal kan aku anaknya pendiam (kalo lagi tidur) dan pemalu (kalo ketahuan ngintipin orang mandi), nah jadi stress kan aku, hehehe, oke ntar nulis lagi yaaah, keep writin' hehe

Minggu
Akhirnya masalah - masalah itu berakhir, aku jadi lega banget deh hehehe. Eh, ngomong - ngomong aku sekarang jadi kapten cheers loh, hehehe, jadi sumringah sepanjang hari, mungkin sarah heran liat aku senyum - senyum terus, tapi dia pasti ngerti aja apa yang bikin aku senyum terus, hehehe, ga sia - sia ngeberesin masalah selama beberapa hari, hasilnya lumayan bikin senang.
Bentar lagi bulan puasa, kayaknya sarah bakal ke bontang untuk beberapa saat, yah itung - itung liburan dia sama keluarganya, yah sepi deh kamarku, ga ada temen cerita sambil menggosip sampe bibir item, hehehe, tidur dulu ah, udah malem ntar kena razia petugas patroli malam (mamaku.red)

Kamis
Wow, lama juga nih vakum nulis, hehe, sekarang udah lebaran loh, maaf lahir bathin yah buat semuanya, udah banyak salah, sering ngeselin juga. Ngomong  - ngomong, sarah masih berada di tempat jauh dan aku belum ketemu buat maaf - maafan, aku sih yang banyak dosa, sering ngerjain dia, bikin ribut segala macem, hehe, namanya juga iseng, kan biar rame, jadi kangen, udah kayak sodara sendiri sih, ini udah jam 1 malam tapi masih aja belum bisa tidur..

Senin
Tadi hari pertama turun sekolah, ketemu sama sarah malah dicubitin terus, tapi mending aku loh, si musda malah digelitikin pake silet, soalnya kata sarah musda kurang imut untuk sekedar dicubit doang, hahaha, udah maaf-maafan loh sama temen-temenku, agak aneh sih sebelum maafan mukul dulu puas - puas baru salaman, acara maaf - maafan di kelasku lebih terlihat kayak sekumpulan orang yang saling menganiaya trus berdamai dalam seketika, mungkin kamu bakal ngira kata - kataku berlebihan kalo kamu ga liat langsung. Bener - bener datangin temen, saling hajar, trus salaman buat maafan. Entah dapat teori darimana mereka, menurutku itu konyol teman..

Rabu
Sialan, masa baru bawa handphone udah diomelin, sekolah macam apa ini? Jaman batu banget! Coba aja bukan guru, udah ku lawan tuh si tua bangka bermulut berbisa, kalo cuma nyita handphone sih mending, ini pake ngata - ngatain segala, lagian handphonenya cuman ku bawa, ku kantongin buat komunikasi sama orang tua, ga pernah tuh aku mainin di sekolah. Untung dikembaliin, tapi sempet nginep tuh handphone sama si tua bangka sialan. Handphone kan buat komunikasi, kok disita sih, selama itu ga dimainin dikelas atau disekolah kan ga masalah, orang tuaku kan sibuk, jadi musti selalu ngontrol aku..
Ngomong - ngomong aku baca diarynya sarah waktu nginapan sama temen - temen cheers, bukan aku sih, aku cuma denger aja, isinya heboh banget deh, soal dia sama temennya, trus ada yang suka dia tapi dia ga suka (kemungkinan mukanya mengerikan makanya dia ga suka), trus dia ada nulis soal aku juga loh, katanya dia sayang aku udah kayak sodaranya sendiri, kadang dia takut aku marah sama dia, hahaha, ada ada aja deh yah, mana bisa aku marah ke dia tanpa sebab, ini nih namanya sister another parents :)

Gitu deh kira - kira isi diaryku selama smp, agak norak yah tapi ga apa lah, kesannya tengil aja kalo di baca, berhubung ini edisi khusus si kakak kelas yang mirip aku, jadi ku jelaskan keberadaannya sekarang tidak ku ketahui, sejak dia lulus smp jadi ga ada koneksi, tapi dia pernah nelpon loh dulu beberapa kali, nomer hapenya juga udah ga aktif sekarang, aku juga udah beberapa kali ganti nomer, mungkin dia juga kehilangan jejak, haha, tapi ga apa lah, you are still my sister deh, sombong deh kamu ga main ke rumah lagi, sehat - sehat yah disana, kapan - kapan kabarin yah, atau kalo ada yang baca posting ini trus kenal sama dia, bilang aja ke dia, "SOMBONG BANGET LO GAK NGABARIN, KAMPRET, MAIN - MAIN KE RUMAH, SEKARANG GUE UDAH KEREN, LO PASTI PANGLING, MUAHAHAHAHAHAHIKSHIKSHIKS, KANGEN BEGO"

Senin, 27 Juni 2011

Kenangan Diary Kecil :)

Well kemaren kan aku bilang mau posting soal isi diary waktu dari jaman sd sampe sma, setelah ku baca-baca lagi, sempet kaget liat ada kalimat bijak terselip dalam diary masa sd-ku, ntar liat sendiri deh, tapi yah bener - bener ga nyangka aja bisa ngomong gitu, beda banget sama sekarang, kayaknya dulu lebih tenang, sekarang grasa-grusu aja kalo ada masalah, oke here we go...

Sabtu, 15 November 2002
Aku terlalu merindukan temen - temenku. Yah, terus terang aja sebenernya aku mau tegar dan berjiwa besar menghadapi semuanya. Aku mau kayak temen - temenku yang laen, yang bisa pisah sama orang - orang yang pernah deket sama dia. Yang bisa ga tergantung sama orang lain. Tapi kenyataannya? Aku ga bisa. Aku ga bisa maksain diri untuk ga norak gini, liburan bikin aku gila kangen sama temen - temen. Aku ngerasa sepi aja sih, ngerasa sendiri. Tapi menurutku kita SAH berbuat norak selama kita bisa mengatasi kenorakan kita, selama kita gak menyadarinya, mungkin ada benernya. Kadang kenorakan memang diperlukan seperti kita memerlukan rasa cengeng, romantis dan sentimentil. Tanpa itu mungkin kita jadi kurang sempurna jadi manusia, seperti tanpa hati. Tapi ada loh orang - orang yang hidup tanpa hati di dunia ini, banyak malahan. Ntar kita bakal ngerti dan liat sendiri orang - orang yang hidup tanpa hati...

Setelah baca yang diatas, aku jadi ngerasa betapa aku mengalami kemunduran dalam berpikir, kalo waktu sd bisa berpikir jernih, kenapa sekarang susah banget yah hahaha, namanya juga manusia, akunya juga udah growing up, mungkin ego semakin besar, mungkin lingkungan juga yang berubah, dan kayaknya sekarang akulah orang yang hidup tanpa hati, maaf yaaah buat masa kecilku, sekarang jaman berubah, kalo aku masih punya hati kayaknya aku ga bisa sukses buat masa depan, ini demi masa depan kita loh, hehehe, alibi sih, oke ntar lanjut lagi deeh yah

Sabtu, 25 Juni 2011

I'm back!

Wey udah akhir semester 2 nih, udah beres ujian, udah tinggal liburan sekitar 2 bulanan (mati kering kale liburan lama gitu) sambil ngurus sebangsanya KRS, bayar SPP yang katanya sih bakal naik beberapa puluh ribu, heran deh baru beberapa puluh ribu udah pada rempoooooong aja, toh naiknya ga jauh2 banget, ga sampe atas genteng, masih terjangkau lah, maunya aja kualitas pendidikan dinaikin, bayar SPP naik dikit udah pada ribut, apalagi pake demo? Helllloooooo? Segitu murahnya yah harga diri kalian panas - panasan tereak - tereak cuman buat menentang kenaikan yg cuman beberapa puluh ribu gitu doang, aku sih mending pake waktunya main game, yah setidaknya ga item kena matahari cuma gara2 beberapa puluh ribu, how small.

Anyhow, aku sama beberapa temen - temen kampus bisa dibilang sobatan, dari semester 1 gitu lah, dan sempet beberapa kali dalam masa 'krisis' sampe ada yang misah dan menjauh, its doesn't really matters, orang toh punya pilihan buat temenan sama siapa aja, mungkin mereka kurang nyaman dengan becandaan kami yang dalam taraf level neraka, tapi yah sekali lagi itu cuman becandaan biasa mah, ga bener - bener ngeledek.

Semester 2 kemaren juga sempet ikut Pelatihan Jurnalistik di luar kota (halah balikpapan doang gaya banget deh ngomong luar kota), having good time, jadi banyak kenal kakak tingkat (yang gilanya juga ga ketulungan), kenal anak kelas lain, kenal anak sore juga *ehem*. Biar kate kita tidur sekamar tumplekbek sekamar 6 orang (bahkan pas malam akhir jadi 9 orang gara2 si memey ketiduran di kamar tempatku nginep) tapi suasananya itu loh ngangenin terus, pinggir pantai, anginnya berasa sinetron, ah pokoknya taun depan pengen lagi deh, suer!

Anyway, aku juga sempet nemu diary waktu SD, wuuuuaaaaahhhh isinya polos banget, pemikiran norak - norak bergembira gitu, kayaknya diary itu ku tulis dari kelas 6 SD sampe masuk SMP trus rada kesendat gitu, akhir2nya ada tulisan pas aku udah SMA cuma ngabarin kalo aku udah SMA, jadi 3 tahunan gitu baru nulis lagi, di tinggal lagi, sampe kemaren nemu lagi, mau ku tulisin lagi kalo udah kuliah tp kayaknya aaaahhhh udahlah kan bisa nulis disini, itu diary emang ajaib suka ngilang tiba2 dalam kamarku yang kayak belantara hutan amazon, susah deh nemunya selalu ga sengaja, ntar deh next post aku mau posting isi diaryku dari SD itu mungkin ada bagian yang di edit dan sensor demi kenyamanan mata bersama, kali aja orang-orangnya baca, aku kan gak mau dihakimi massa, oke seeya next time in the next post, pis lop en gaul, cii luk ba! Muach! *rabies*

Minggu, 05 Juni 2011

The Return of The Chairun

Wew lama yah ga nulis di space ini, matur nuhun pisan nih agak (sok) sibuk akhir-akhir ini..
Well, selama ga ngebacot disini banyak hal yg terjadi sama gue (nulisnya pake gua aja yah biar agak gimana gitu, hihihihi), banyak kejadian ajaib, jadi deket dengan beberapa orang dan jadi sangat deket dengan seseorang (ehem!), jadi bisa dibilang saat gue lama ga nulis sekarang gue balik dengan segudang hal yang bakal gue mau ceritain, itu juga kalo ada yang mau baca sih, mau cerita ke temen juga takut ga di dengerin, hihi, tapi ga apa, setidaknya ada yang suka baca blog gue sesekali untuk ngecheck keadaan gue *terharu*

Eniwei, ada beberapa malam hebat yang ga bisa gue ceritain disini, hehehe, jadi gue mau curhat soal susahnya mencari bensin akhir-akhir ini, jadi ceritanya gue ama ade gue yang mirip celeng liar itu ditugaskan oleh nyonya besar untuk mencari bensin (ngantri gitu loh) sampe deket stadion utama palaran (weits jangan heran, rumah gue emang deket situ sobs), tau - tau pas udah sampe situ terpampang tulisan penuh makna dan menggetarkan jiwa bertuliskan "MAAF BENSIN HABIS", mamamia lezatos, udah capek - capek juga kesono taunya abis jadi kami memutuskan nyari bensin di spbu lain, nah pas perjalanan nyari spbu itu kira - kira di sekitar rapak dalam (jalan tembus ke balikpapan sih) di mana mobil-mobil biasanya pada ngebut karna emang jalannya enak banget buat ngebut gitu berasa Need For Speed lah, tiba-tiba gue berinisiatif untuk nyetir dengan santai dan mematikan AC trus buka jendela untuk mengirit bensin, kan jarang banget tuh pake angin alami gitu dan beginilah kronologinya :
Gue : Buka aja yah kacanya, biar angin alami gitu sekalian menikmati perjalanan
Ade gue: Iya biar kayak di film-film gitu kalo perjalanan jauh kan ketiup angin alami
Gue : *buka kaca mobil kiri kanan*
Ade gue : *berseri-seri masang tampang menikmati-perjalanan-nya*
Tiba-tiba dari arah berlawanan ada truk gede ngebut langsung nerjang kubangan air lumayan banyak dan selamet deh muka kita bedua, baru aja buka kaca udah di percikin aer dalam jumlah yang yaaaaaah bisa bikin emosi naek darah turun berok gitu lah. Habis itu buru-buru deh nutup kaca, biar deh cepet habis bensinnya, dorong dorong deh daripada harga diri diinjak-injak seperti tadi #eaaaaa

Hahaha itu dulu deh yang gue ceritain sebenernya masih rada banyak, tapi agak capek juga nih, maunya sih cerita banyak soal ulang tahunnya Meilya Arbayanti tanggal 27 Mei kemaren sempet bikin surprise party prematur gitu jam 8 malam, jangan ditiru yaaa soalnya yang ultah kagetnya bukan karna suprise party itu sendiri tapi karna betapa paginya temen-temen tercinta datang untuk mengagetkannya, hehehe, well tp memeynya lumayan terharu juga ga nyangka bakal di kagetin gitu, nyusun rencananya susaaaah looooh meeeey, bayangkan gue dari samarinda seberang ke damanhuri, yah jadi nginep di rumah orang yg di kasih surprise, hehehe, oh iya ngomong - ngomong soal ultah memey, thanks a lot buat Yutika Pratiwi yang udah mau susah-susah bantu kita buat ngagetin memey hehehe ya udah ah eke mau sarapan dulu cuuusss yaaa *cipok*

Jumat, 08 April 2011

What a chapter part II

Hey, lama tak sua, sorry - sorry ni yee ane lama ga nulis disini, dengan desakan berbagai pihak, terutama para penumpang bus antar kota yang suka desak-desakan, maka saya kembali menulis disini. Sebenernya temen-temen sih yang pada nanya, blog udah di update blom, ada yang yang baru blom? Nah pertanyaan - pertanyaan ini yang membuat saya terharu dan terdorong hingga terjungkang untuk blogging lagi.
*ngomongnya pake saya aja yah biar sopan lagi*

Di entri sebelumnya saya udah janji kan yah mau cerita soal masa sma waktu kelas 3 dan sekarang saya sudah siap menceritakannya, maaf udah nunggu agak lama, namanya juga anak muda, lagi suka sibuk-sibuknya main.
Oke, here we go..
Saya bingung nih cerita dari mana, terlalu banyak yang harus diceritakan kadang bisa speechless juga, waktu kelas 3 nih saya nyasar di XII IPA 1, duduk sebangku sama si Komang Anitya Sukartika aka Komeng, awal - awal masuk tuh kan pasti deh rebutan bangku gitu, nah si komeng sialan ini nyuruh saya jagain tempat setiap hari karna dia harus mengorientasi adek-adek kelas yang baru masuk (iyee si komeng anak OSIS cuy), sialnya kita dapat tempat duduk paling depan yang bersebrangan dengan...emmm...medusa (anak ipa1 pasti tau siapa), untuk kesopanan maka identitas medusa takkan saya sebutkan, tapi dia berinisial sama loooh sama si komeng, makanya komeng mencak-mencak tiap liat si medusa pas ulangan jadi deketan mulu.
Ipa1 itu bisa saya bilang kelas bertabur bintang, banyak anak populer yang masuk ipa1, waktu festival band aja banyak banget yang dari ipa1 dan waktu Liga Smansa (pertandingan sepak bola tahunan sekolah saya) kelas saya berhasil menjadi juara :'), terkenalnya yah macam-macam, ada yang terkenal bandelnya, ada yang terkenal coolnya, ada yang terkenal cantiknya, ada yang terkenal gaholnya, terakhir saya yang terkenal gobloknya *sigh*.
Kelas 3 ini bisa di bilang saat- saat paling krusial dalam hidup, gimana gak, anak- anak sma kelas 3 seantero indonesia di hadapkan pada ujian nasional dengan kondisi prematur, ujiannya datang lebih cepat gitu lah, waktu belajar dan prepare diri makin kurang, yah tapi kalo saya sih tetep aja santei2 dan panik mau ujian nasional pas seminggu sebelum ujiannya aja. Well, kelas 3 ini temen- temen saya ga jauh beda, ada sukma, bonjeng, ruth, komang, yah yang gitu- gitu lah, yang kurang waras gitu deh, yang tiap ada duit lebih pas awal - awal semester 1 kelas 3 rame- rame ke pizza hut, pas lagi makan ada anak kecil di kasih balon, mulei deh yang bangkotan pada ngiri malah si sukma banjar sempet ngomong "ih itu anak di kasih balon cha" dengan begonya saya juga kelepasan ngomong dengan wajah polos memelas "bagus banget yah suk balonnya.." karna gak enak ati akhirnya mbak - mbak pizza hut bikinin balon juga buat kita, ngambilnya rada malu sih, jaim - jaim gitu lah, kan udah sma, udah gede lah ceritanya, saya dapet balon biru bentuk anjing pudel, pas keluar PH di umpet - umpetin sampe parkiran, besoknya pas sekolah dibawa kemana-mana, ke kantin aja si-pudel-biru, bangga gitu loh, jarang anak sma udah 17 tahun dapat bonus balon dari mbak - mbak pizza, well kita punya mbak - mbak favorite tersendiri kalo makan disono, mbaknya cantik gitu lah,cocok jadi model, namanya mbak fajar, pernah sekali ada pegawai pizza hut ngajak kenalan saya langsung nanya - nanya norak tentang simbak fajar, dan you know what, pas saya lagi makan bedua sama temen gitu di sana mbak fajarnya datang nyamperin langsung nanya dengan manisnya "yang namanya icha yang mana?" TOWEEEEEEENNNNNGGGG, kayak di sengat listrik tau gak rasanya, langsung deh tunjuk - tunjukan, ga ada yang mau ngaku kalo namanya icha, kaget banget sampe ga bisa ngomong, mbaknya nanya - nanya saya cuma bisa bilang "iya", "gak" sama "hehehe, gak tau juga". Pasca kejadian 'sengatan mbak fajar di pizza hut' itu, selama sebulan saya ga ke pizza hut, malu gitu loh...
Sebenernya masih banyak yang mau diceritain tapi rada lupa- lupa ingat, so ntar saya ngeblog lagi deh, segini dulu yah, as soon as possible deh, masa - masa paling yaaah gimana yah, seru deh kayaknya, banyak kejadian - kejadian aneh, unik dan jadi bagian hidup saya untuk dikenang, hehehe, udah dulu ah, dadaaaah

Rabu, 09 Februari 2011

What a chapter

Kali ini ngeblognya pake kata 'saya' aja yah, lagi pengen sopan nih. Oke here we go..
Sesuai janji saya di akun Twitter dan Facebook saya, maka saya akan mulai cerita soal masa - masa kelam saya (baca: Masa SMA), dimana karakter saya di bentuk dengan lingkungan yang keras (y).

Saya menempuh masa SMA di SMA Negeri 1 Samarinda, resminya sih tanggal 23 Juli 2007, tapi awal masuk buat MOSnya dari tanggal 18 Juli 2007, dimana saya mengenalnya sebagai hari jadi s7buk (nama kelas saya pas baru masuk). S7buk adalah kelas yang unforgettable deh. Solidnya sumpret-sumpret deh, dan di s7buk ini punya sistem kekeluargaan, semacam pohon keluarga gitu lah, jadi berasa bener-bener berkeluarga (taelah bahasanyah). Disini saya dapat temen-temen baik, temen-temen sebangku yang baik (iya saya sering pindah duduk karna di nilai ribut). Tapi tak semua berjalan mulus, ujian terbesar adalah saat mau naik kelas dan kita sadar kita gak mungkin sekelas lagi. Masa iya kita mau rombongan huru-hara ke ruang BK? Yang ada ntar kita emang sekelas lagi karna emang sama-sama ga naik kelas *toeng*. Mulei deh sedih-sedihan, akhir-akhir semester ada tugas bikin lagu, mayoritas tentang s7buk gitu, ada temen saya yang nangis dipundak saya selama setengah jam meratapi kenapa kita harus pisah kelas. Setelah naik dan pisah kelas, semua mulai penyesuaian lagi, sudah mulai keliatan cuek sama temen sekelas yang lama. Ironisnya yang paling cuek adalah teman saya yang tadinya nangsi di bahu saya. Begitu beda kelas, lewat aja gak negor,haha, tapi itu kan haknya dia mau negur apa gak, yang pasti saya sih nyantai aja negur sebisa saya. Bisa di bilang masa-masa kelas 1 ini saya jadi rising star. Bukannya sombong, tapi emang banyak mau (mau nabok, hehe), karna waktu itu kebetulan saya habis ikut festival musik sekolah gitu, dan saya satu-satunya Guitaris berjenis kelamin wanita yang ngambil posisi Lead Guitar, oke keren sih, tapi tentu saja semua tak sebagus yang mereka kira, karna saya tidak seutuhnya wanita, hehehe, mana ada wanita malam-malam kostumnya kayak tukang ronda lengkap dengan sarungnya kemana-mana. Yah mereka emang ga pernah liat saya pada malam hari di rumah, syukurnya. Nah disinilah saya lagi mucil-mucilnya, nakal-nakalnya, dalam 1 semester saya udah 4 kali ganti pasangan, bangga? Gak sama sekali, ini malah ngerusak imej. So saya putusnya menjomblo dan menolak semua ajakan pacaran waktu itu.

Pas kelas 2, saya udah berani bolos, telat-telat masuk, dan lain-lain. Pas kelas dua ini saya sebangku sama Lydea Syahna (Dea), si dea ini anaknya alim dan rajin belajar, saya nakal-nakal yah ga sama dia, kalo temen bolos tuh biasanya sama Syarifah Qorina Aulya a.k.a Bonjenk si arab gila dan Sukma hawani Putri a.k.a banjar sinting (rasakan pembalasanku :p), jangan kira muka kita betiga kayak anak gaul atau anak berandal yang memang keliatan hobi berbuat kejahatan, muka anak-anak yang hobi bolos ini sangat-sangat innocent, sering cengok dan lebih keliatan kayak anak idiot (y). Dan tempat bolosnya ga nanggung-nanggung, di Mesjid sekolah atau di perpustakaan, kayak anak alim gitu lah. Makanya kita gak pernah ketangkapan. Pernah sekali sama si banjar ke-gap di kantin sama guru bahasa inggris yang sangat killer dan di takuti seantero sekolah, siapa lagi kalo bukan Bu Nur (the best sudah bu), pas di tanya 'Jam pelajaran apa kamu?' dengan liciknya saya menjawab 'Agama, Bu'. Alhasil si Ibu mengira saya non islam yang keluar pas pelajaran agama islam (maafkan saya Ya Allah). Pokoknya bala banget deh waktu kelas 2 nih.

Untuk kelas 3nya, ntar saya sambung lagi deh ya, lumayan capek nih soalnya sambil jaga mama lagi sakit O:-)
Oh iya, syukurnya mama saya udah boleh pulang, tapi tetep harus dirawat dengan baik di rumah, ntar jumat di check lagi, semoga hasilnya baik ntar. Amin.

Senin, 07 Februari 2011

Pagi ini...

Kita mulei nulis pake kata 'gue' lagi biar kayak anak gaul, oke here we go..
Pagi ini harusnya gue ngampus, tapi gue ga ke kampus, gue ke rumah sakit. Nyokap gue kecelakan waktu mau turun kerja, jarak tempat kerja nyokap dari rumah mungkin cuman 7 menit, tapi namanya celaka yah ga bisa di hindari, bannya selip, dan muka nyokap musti di jait. Itu yang bikin gue bener2 khawatir, muka nyokap mulus licin sekarang lecet2 di jait pula. Tuhan, aku jarang meminta sedalam ini, tolong sembuhin nyokap gue secepet mungkin, jangan ada bekas luka yang ganggu mukanya.
Sekarang pun gue masih di rumah sakit, tapi udah sempet pulang ganti baju, tadinya gue kesini pake atasan baju tidur, jeans dan sendal hotel dalam keadaan bari bangun dan belom sikat gigi saking buru2nya bawa nyokap ke rumah sakit. Sekarang sih mendingan, udah ganti kaos trus mulut udah ga bau naga.
Disini gue nunggu nyokap selesei d jahit, sambil megangin tasnya yg banyak darahnya, oh god tolong emak gue :(

Minggu, 06 Februari 2011

Akhirnya datang juga! Nilainyaaa

Ini senin pertama di semester 2 gue kuliah (mulei sekarang aku pengen pake kata 'gue' biar kayak anak gaul gitu lah, maklum aja kan yah). Pagi ini mustinya gue masuk jam 9.40, its means  gue harus bangun pagu buat kuliah, mana malemnya bujubuneg susahnya buat tidur. Terpaksa alarm gue bekerja lebih keras pagi ini (y). Tanpa di duga dan tanpa di nyana, pagi2 banget nyokap (cieh nyokap manggilnyaa, hahahaha, gak apa sekali-kali) bangunin, ini percakapan pagi hari antara anak beranak di rumah ini :
Nyokap : Bangun eh,udah pagi loh
Gue : Iya iya, ya ampun pagi banget, aku masuknya jam kedua kok
Nyokap : eh gak papa, kamu siap-siap gih, kamu ga boleh telat di hari pertama kuliah nak, kamu ga boleh telat!
Gue : *dalem hati* ya elah, kebanyakan nonton prabu wijaya yah gini deh, sinetron banget.
Apakah gue bangun setelah itu? Gak juga, gue ngulet-ngulet (senam gaya ulet) lama banget di tempat tidur, sampe jam 8 barulah gue siap-siap ngampus, mandi, dandan, sambil nyoba online sebentar, rupanya keasikan online pas liat jam udah jam 9an, rumah gue ke kampus makan waktu 45menit, matilah gue di tembak belanda kalo gini ceritanya. Maka dengan semangat 45 x 2 = 90, gue berangkat kampus ngebut dengan kereta kencana, eh boong deng, gue bawa mobil lebih tepatnya,makanya berangkatlah gue berbekal iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pas udah deket-deket kampus, gue berinisiatif buat sms-in salah satu temen gue, nanya mereka di mana n udah pada masup belom, gue sms, tunggu 3 menit, ga ada jawaban juga, liat hape, sompret pulsa abis, pantes ga kekirimi, nekat deh langsung ke kampus, pas di parkiran di sambut oleh temen-temen gue yang menyerupai perabotan lenong ribut-ribut heboh beritain soal nilai yang udah keluar, alhamdulillah dua nilai yang keluar nilai gue B dua-duanya, lumayan kan IP sementara jadi 3,5an gitu lah, udah liat nilai ke kelas, sompret dosennya ga dateng, buat apa gue ngebut kayak komeng pake cenat-cenut segala kalo tau dia ga nongol?
Gue pikir-pikir enak yah jadi dosen, bisa datang semaunya, di segani sama mahasiswa, beuh raja banget dah kalo lewat banyak yang negor. Gue mau jadi dosen, tapi dengan wajah cabul, takutnya gue dikira penggemar brondong, kan ga elit juga jadi dosen berwajah gak lulus sensor gitu.
oke deh, segini dulu, capek juga gue, ujan deres lagi, hedeeeh banjir lagi dan jalanan depan, mana di tinggal tidur sama si petasan banting, bete deh gue. Oke dadah, caw, salam dangdut!

Selasa, 01 Februari 2011

Jumpa Lagi!

Hey datang lagi, lagi lagi Chai disini, musiknya gembirah asik buat bersamah, hilangkan semuah segala duka dan sedih gembiraaah~~

Ingat lirik lagu artis cilik diatas?
Aku gak, makanya kalo ada yang ngawur maafkanlah~
Entah kenapa jadi suka pake karakter '~'
Oke, lupakan hal bodoh itu, here we go..

Eniwei, akhirnya aku selesei uas dan lagi nunggu nilai-nilai uas dengan deg-deg plas trang tang tang tang gedebak buk tak deb deb deb gdetak (bisa bayangkan kan betapa deg-deg'annya?). Ya, sekarang ini bisa dibilang saat-saat yang mendebarkan buat seorang mahasiswa (khususnya mahasiswa yang otaknya pas-pas'an seperti aku), horor banget deh nunggu nilai yang tak kunjung terbit itu, apa yok maksudnya ngelama-lamain aja, buat KHS aja musti nunggu hampir sebulan, gak mikir apipon akikes nungging-nunggingin itang nilai? *kesurupan setan bencong*.

Singkatnya, aku galau. Galau banget. Galau itu apa sih yah? Lagi banyak banget yang suka make kata 'galau' itu, di status FB, di tweet, ah sudahlah, back to our main topic. Mulai deh parno soal nilai, apalagi temen-temen dari universitas dan fakultas lain mulai pamer IP yang mantap-mantap. Haduh, pengen nyebur sumur deh rasanya saking cenat-cenutnya. Akankah nilaiku aman? Akankah IPku seperti nomer sepatu? Akankah amira terbukti sebagai anak prabu wijaya? Hanya Tuhan yang tau jawabannya.

Kamis, 13 Januari 2011

Strange Thursday

Ini cerita tentang hari kemaren tapi baru sempet nulis sekarang soalnya kemaren sibuk banget deh (sok sibuk lo cha) seharian sampe malem baru bisa istirahat dengan tenang.
Here we go. Kemaren dari pagi udah janjian di rumah temenku namanya Meilya Arbayanti biasa di panggil memey, maya atau gepeng (piss mey), janjiannya jam 9 nyampenya jam 10 liwat, biasalah, anak indonesia, identitas nasional itu soal karet mengaret. Kita ceritanya pada janjian mau bayar SPP bareng gitu di bank deket kampus (kenapa coba ga janjian di kampus aja), maka dengan semangat pahlawan kesiangan aku dan para perabotan lenong itu berangkat ke kampus dengan mobil saya (biasa perabotan lenong pada nebeng).
Sampe di bank nomer antrian kita 120an gitu, sedangkan antrian yang lagi jalan udah nomer 170an, trus nanya ke satpam, "Mas itu udah 170an kok kita dapatnya yang 120an yah?", si satpam jawab," oh itu berarti ntar urutannya di ulang lagi dari awal dek". Toeeeng toeeeng, DEATH NETHERLAND SHOOTED FALLIN' LOVE!!! = MATI BELANDA DI TEMBAK JATUH CINTA!!!. Lama amir dah ngantrinya sampe sempat makan ayam gepuk segala pas balik belum nyampe juga antriannya, mangstab banget deh.
Setelah ngantri dengan sepenuh hati balik lagi ke rumah memey nonton dvd Rumah Dara, salah satu film indonesia yang masuk nominasi luar negri nih, pada takut - takut kucing gitu (emang ada ya?), pas di tonton, beeeuuuh gile bener dah filmnya, pantesan masuk nominasi luar negeri, filmnya mancap, darah di mana2, secara grafis juga oke kualitas gambarnya (gaya bener lo cha, udah kayak pengamat film), tapi temen- temen juga sependapat kalo film ini film indonesia yang bagus untuk genrenya. Habis nonton lanjut registrasi online buat semester 2 (ketahuan banget malasnya, nonton dulu baru daftar). Pas salah satu temenku, si destin,  mau daftar, baru inget kalo fotonya di rumah, lalu kamipun berbondong-bondong ke rumah destin.

Nah pas habis daftar di rumah destin, mata kami tertuju pada pasar malam deket rumahnya, dengan hasrat binal pada pengebn nyoba makan jengkol, aku sendiri belum pernah mencoba makanan terlarang itu. Dengan langkah mantap kami berjalan menyusuri pasar malam di malam jumat itu. Sampe di tempat penjual jengkol, sumpah kayak mau beli narkoba, nanya pelan - pelan harganya, ngasih duit sembunyi - sembunyi trus ambil barangnya cepet - cepet lalu kabur ke rumah destin berkumpul di meja sambil menatap jengkol yang terkulai lemas di atas meja. Bayangkan anak - anak cewe yang manis - manis ini memakan jengkol yang bisa bikin bau mulut bunuh orang stroke. Gak lagi deh, susah ngilangin baunya.

Pulang dari rumah destin nganter si memey pulang, jadi cuman betiga di mobil sama Ayu Endah Muliasari atau sebut saja Ayend (singkat gituloh). Memasuki jalan damanhuri masih biasa aja, sampe ada bayangan mau nyebrang jalan dari jauh, jadi aku ngerem gitu, pas liat ke jalan lagi, ORANG YANG MAU NYEBRANG HILANG, HILANG SODARAH SODARAH, BENER BENER HILANG, jadi bisa di bilang tadi itu yang mau nyebrang rada - rada halus gitu, memey juga bilang emang sering kok liat gitu, sialan lo mey nakutin aja. Gak sampe sana hal ganjil yang ku temui, pas makan nasi mawut ada odong - odong lewat nyetel lagu Kotak, sumpah itu alternative rock, gimana caranya jadi lagu anak, jadi anak yang naik disuruh ngangguk - ngangguk metal gitu? Gak ngerti deh, yang pasti Yoan sama Ridi selamat karna pulang sore gak pulang malem.
Yadah segini dulu, ntar aku cerita - cerita lagi yah. Bye - bye. TTFN.

Rabu, 12 Januari 2011

Remaja Galau

Sorry nih ye lama gak update postingan, maklum lagi uas, buat anak yang pinter kayak Ayu Endah Muliasari sih mungkin gampang tuh uas, biasa aja, tapi bagiku? Kiamat sugra. Soalnya cadas - cadas banget dah, apalagi soal Pengantar Hubungan Internasional, beeuuh sempat stroke liat soalnya.

Oke back to our main topic. Mengapa saya katakan galau? Karena eh karena merusak pikiraaan, oke om rhoma irama berhenti bernyanyi di blog saya *ampun om, becanda kok*.
Ini semester pertamaku di universitas tercintah ini, dan baru sekali uas kok rasanya udah blangsak banget, aku ga mau dong jadi mahasiswa abadi untuk selamanya gitu. Dan aku bener - bener bingung musti curhat ke siapa kalo udah gini, mau curhat ke orang tua takut di geplak seraya berkata, "Aduuuuuh kamu ini sudah di suruh belajar tiap malam kerjaannya main mulu kayak anak kecil ingat kamu udah dewasa tau tanggung jawab sama diri sendiri dong". Bayanginnya aja aku udah merinding. Mau curhat sama temen, emang punya temen? Lagian kalaupun ada pasti juga pada lagi sibuk dengan urusannya masing-masing sebodo amat aku lagi desperate, kalo mereka lagi sibuk, biar aku gantung diri juga paling responnya, " astaga dia gantung diri yah, wah padahal dia masih ngutang sama aku". Ini juga jadi penyebab kenapa aku ga mau bunuh diri; takut utangku tersebar, kutang terlempar dan upil menyebar.
Ah udah dulu ah ngantuk ntar ku sambung lagi yah dari pada dilanjutin jadinya ngelantur ntar (emang ada postinganmu yang ga ngelantur chaaa).
Oke buh bye, salam dangdut

Rabu, 05 Januari 2011

Disinilah aku dibesarkan

Aku udah cerita belom tentang keluargaku? Oke, ku ceritain. Layaknya keluarga berencana, aku cuman punya satu sodara, adek cowo gitu, adek yang kelakuannya kayak warga kebun binatang gitu lah, kalo kalian pernah ke kebun raya samarinda dan liat makhluk yang di kerangkeng, nah itu kurang lebih kayak adeku baik secara fisik ataupun psikologis. Waktu aku ngabarin kalo aku punya blog aja bujugbuneng hebohnya ngalahin pawai agustusan, udah heboh bilang ke orang rumah, " MAA PAA KA'CHA PUNYA BLOG LOOH, IH HEBAT YAH PUNYA BLOG", trus habis ngumumin berita bahagia tersebut dia datang kembali padaku sambil berkata, " Blog tuh apaan sih?", empang belakang rumah langsung bablas.

Kalo soal ortu, ini yang agak agak gimanaaa gitu, ortuku termasuk orang orang yang kalo udah deket sama orang gak kira - kira deh becandanya, kalo ga kuat mental bisa bunuh diri di sumur belakang deh. Makanya pernah ada temen smp yang habis berkunjung ke rumahku pas besoknya dia ngomong sama temen - temen yang lain, "kalo kalian kurang perhatian di rumah, datang aja kerumah icha noh, di perhatiin sebadan - badan dah pokoknya, bonus hapakan dari seluruh anggota keluarga lagi, mantep dah pokoknya".

Yah maafkan aku kawan, keluargaku memang susah menjadi biasa, kehidupan yang keras memaksa kami hidup seperti ini *muter musik klasik sedih*.

Oke deh besok aku ngeblog lagi, besok uas deng, maaf kalo postingannya bolong bolong ntar yah, see yaaa

Selasa, 04 Januari 2011

Ketahui saya lebih dekat

Nah berhubung kemaren udah janji mau kenalan lebih lanjut wokeh ayo bahas tentang saya.
Saya Chairun Rahmi, bisa dipanggil icha atau chai terserah deh (udah dijelasin dipostingan kemaren cha, kalo gini mana ada sudi baca blogmu, wong diulang-ulang aja). Okay back to our main topic, let me introduce myself (bahasa inggris anak sd habis digampar).
Eniwei, kayaknya kata 'saya' terlalu formal, ntar malah dikira orangnya serius gitu lagi, kalo di ganti pake 'icha' gitu ntar disangka sok imut, mau bilang 'gue' ntar pada protes gini, "Makan bekacak, ikan becibit, tinggal di samarinda belagu pake lo-lo-gue", dan demi menghindari amukan massa marilah kita mulai menggunakan kata AKU, iya AKU, lebih akrab dan hangat bukan dengan kata AKU itu?
Aku lahir di samarinda pada hari selasa tanggal 17 Desember 1991 di RSU. A.W. Sjahranie Samarinda. Yang unik dari kelahiranku adalah aku gak nangis waktu dilahirkan. Hebat kan? Hohohoh, siapa dulu, chairun gituh, melewati masa kecil dengan sangat kalem, aku ga pernah tuh bikin ribut waktu kecil, makanya pas gede jadi setan, hihih, lalu bersekolah di TK. ABA 5 Samarinda selama 1 tahun. Lanjut di SD swasta milik yayasan keluargaku (jadi raja minyak disini, 6 tahun jadi ketua kelas), SMP 8 Samarinda (where I 'found' someone special) lalu lanjut ke SMA 1 Samarinda dimana aku mendapat kehidupan keras dan dikenal sebagai anak idiot. Dan sekarang si Chairun Rahmi yang cerdik ini bisa berkuliah di Universitas Mulawarman Fisipol Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Hubungan Internasional kelas C, huehehe, jangan kira aku pandai berbahasa inggris (kalo kosa kata kasar dan kotor sih iya), atau bahasa lain, tapi aku sangat bangga kalo ditanya, "Kamu jurusan apa cha?", bakal kujawab dengan gagah berani,"Aku kuliah di International relations", berat gituh kesahnya.
Di International Relations angkatan 2010 ini ada tiga kelas, aku masuk di kelas yang sebut saja kelas C (iya itu dah namanya) International Relations C maka kita singkat IRC. Disinilah banyak terjadi kebodohan, keidiotan dan ke-'bar-bar'an'. Banyak hal tolol terjadi disini yang bakal sering aku ceritakan di space ini.
Oh iya selain punya temen - temen idiot itu aku juga sedang menjalin kisah kasih dengan seseorang yang akan kita sebut PETASAN BANTING disini, kenapa dipanggil gitu? Karna petasan banting termasuk reaksi dari senyawa yang dipanaskan (iya iya emang ga nyambung). Si petasan banting itu orang yang moodynya ngalah-ngalahin nenek - nenek PMS, dia bisa sangat manis sepanjang hari dan berubah jadi monster yang doyan melotot dan marah dalam 24jam, ngeri kan? Iya aku aja heran padahal dulu benci sama dia, sekarang kok jadi deket gini *senyum gadis desa*

Cukup segini dulu deh yah buat sekarang aku janji bakal nulis lebih banyak lagi setelah ini, okay jangan rindukan aku yah

Senin, 03 Januari 2011

Kenalin, Chairun Rahmi

Hey, Saya Chairun Rahmi, bisa dipanggil Chai, Icha atau Bleki saat majikan memanggil. Oke lupakan itu. Saya baru ngeblog nih. Anak baru ceritanya. Tapi sepertinya sama akan senang menulis disini. Tunggulah kisah petualangan saya selanjutnya. Ntar kita kenal-kenalan lagi yah. Buh-bye.