Jika ada yang bertanya, “Kenapa sih ga pacaran aja, sama
siapa kek gitu” atau bilang “Coba jalanin aja dulu sama dia, ntar juga terbiasa
jadi sayang”, oooh hubungan tidak semudah itu. Jika semudah itu, maka tidak
heran jika tidak bertahan lama. Berkomitmen dengan seseorang bukanlah perkara
mudah. Komitmen membuat kita berjanji. Berjanji bahwa kita bersedia membina
hubungan dengan seorang manusia dengan seluruh kurang dan lebihnya, memikirkan
jalan masa depan dan melupakan masa lalu. Dengan berkomitmen ‘Pacaran’ maka
kita harus peduli terhadapnya, segala hal remeh temeh mengenainya, tidak hanya
memikirkan diri sendiri namun juga memikirkannya, membantu masalahnya,
mendukung dia dan yang penting berlari bersamanya ke masa depan.
Jika seribet itu mengapa banyak orang yang hubungannya
berhasil? Cinta. Klise sekali bukan? Terdengar seperti alasan murahan yang bisa
di sebut oleh siapa saja. Tapi persoalan perasaan memang elemen penting dalam
hubungan. Banyak orang tertarik membina hubungan dengan orang lain karena
kelebihan – kelebihan yang dimiliki pasangannya. Karena dia pintar, karena dia
taat beragama, karena dia rupawan, bahkan karena dia mapan atau kaya.
Lalu bagaimana jika itu berubah? Dia tidak lagi pintar, dia
tersesat jauh dari Tuhan, dia tidak lagi enak dipandang bahkan dia jatuh miskin
dan tidak lagi mapan? Disini komitmen anda diuji. Apa yang membuat anda
menyukainya berubah, apakah perasaan anda berubah? Apa yang membuat anda
mencintainya hilang, apakah perasaan anda terhadapnya juga hilang? Jika anda jatuh
cinta padanya tanpa alasan, bagaimana jika anda kehilangan perasaan terhadapnya
juga tanpa alasan? Apa anda tega meninggalkannya? Tanya komitmen anda.