Selasa, 24 Juli 2012

Pencitraan? Perlu?

So here I am. 20 years old lazy girl with messy hair, as messy as my life. Alright, long time no posting some shit here and I think I sound like a nigga right now So I will stop my grammar nazi english. Saya lagi liburan kuliah. Siapa yang nanya? Gak ada sih, tapi kan ini blog saya, gak apa dong mau cerita cerita. Yang membuat bulan puasa berbeda dan spesial adalah saya lapar di siang hari lalu jadi babi kekenyangan di malam hari, anak anak kampung membunyikan petasan murahan mereka, orang tua saya setiap malam terawih, dan at least orang orang brengsek berubah jadi alim, yah khusus bulan ini.

Dengan adanya jejaring sosial twitter, memungkinkan hampir setiap orang memposting kegiatan mereka, apapun itu walau itu sangat super mega ultimate tidak penting ke twitter. Semakin banyak penghuni twitter semakin banyak omelan omelan, gerutu, keluhan, seolah twitter psikolog atau semacamnya, alih alih mendapat solusi, mengeluh di twitter hanya menunjukkan ketidakberdayaan seseorang. Dan sekarang ini waktunya orang orang mendadak alim di muka publik. Tiba tiba avanya berbaju muslim dan tertutup, padahal seminggu sebelumnya yaaaaah cuma sedikit yang kita ga bisa liat.

Pencitraan. Ini rupanya sangat penting. Banyak orang orang bermoral, tapi banyak juga yang pura pura bermoral. Yang ga bener bener punya maka silahkan pencitraan. Mungkin banyak yang bilang saya cuma bisa nyepik, but hey this is me, Im not pretending to be someone else and Im proud to be myself. Saya bukan tipe si pencari kesenangan sampai tengah malam, saya juga bukan si nerd yang konsen sama buku aja. Saya yah diri saya. Si sombong yang bangga terhadap dirinya dan saya tidak butuh pencitraan bahwa saya ini gaul atau saya ini alim rajin beribadah. Kita ga perlu menunjukkan pada siapapun bagaimana kualitas ibadah kita atau lainnya mentang mentang ini bulan ramadhan, ibadah itu urusan habluminallah, manusia lain tidak perlu tau. Tidak perlu di publish kemana mana kan? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar